![]() |
TATANG DAN KOI KESAYANGANNYA - TROPIKAL KOI CENTER |
Selasa, 16 Februari 2016
PENYEBAB KOI KENA DROPSY
Dropsy pada
Koi, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Dropsy atau
gembur/gembung, bisa dikenali dari sisik yang mulai tanggal dari badan ikan.
Ikan yang menderita penyakit gembur akan mengalami kesulitan dalam berenang,
bernafas, dan memiliki perut yang membengkak.
Dropsy
merupakan gejala dari suatu penyakit bukan penyakit itu sendiri. Gejala dropsy
ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada rongga tubuh ikan seperti sedang
hamil padahal ikan tidak sedang hamil atau ikan tersebut jantan. Pembengkakan
tersebut sering menyebabkan sirip ikan berdiri sehingga penampakannya akan
menyerupai buah pinus.
Image by koi-bito.com |
Pembengkakan
terjadi sebagai akibat berakumulasinya cairan, atau lendir dalam rongga tubuh.
Gejala ini kerap disertai dengan gejala malas bergerak, gangguan pernapasan,
dan atau warna kulit pucat kemerahan.
Penyebab
Dropsy pada Koi
Penyebab
penyakit ini belum sepenuhnya diketahui, namun diduga karena ada infeksi
bakteri (aeromonas, myobakteri, atau parasit seperti Hexamita) dan virus pada
saat yang bersamaan. Selain itu bisa juga karena infeksi ginjal. Kondisi air
akuarium yang tidak bagus (seperti akibat terjadinya akumulasi nitrogen) dapat
memicu terjadinya gejala dropsy. Ikan yang terinfeksi akan menahan cairan dalam
sel tubuh dan pada gilirannya bisa turut mempengaruhi sistem peredaran darah.
Dalam kasus yang berat, penyakit ini bisa berakibat fatal/kematian.
Perawatan/Pengobatan
Koi yang terkena Dropsy
Ikan yang
terinfeksi harus segera diisolasi dan kolam harus dibersihkan dengan
menambahkan garam, atau dengan perawatan lain. Perendaman secara kontinyu dalam
jangka panjang dengan anti bakteri internal dalam beberapa kasus bisa efektif.
Meskipun demikian, apabila ikan tidak respon, pengobatan bisa dilakukan melalui
pakan (dicampur dengan pakan), Contoh: Oxytetracycline atau Chloramphenicol
dapat diberikan dengan dosis 55 mg/kg berat ikan perhari, selama 10 hari; atau
sulphamerazine dengan dosis 265 mg/kg berat badan selama tiga hari.
source : duniakoi.com
Senin, 15 Februari 2016
Langganan:
Postingan (Atom)